KASIH SAYANG TUSOP KEPADA PARA PEMUDA

KASIH SAYANG TUSOP KEPADA PARA PEMUDA

Dalam beberapa ceramahnya, Tgk. H. Muhammad Yusuf A Wahab, atau Tusop sering menyampaikan bahwa beliau begitu terinspirasi dengan dakwahnya Rasulullah SAW.

"Dakwah Rasulullah ﷺ mampu merehabilitasi manusia yang awalnya merupakan sumber masalah berubah menjadi sumber solusi." 

Sahabat Rasulullah SAW bukanlah orang yang awal mulanya baik semua, mereka sebagiannya adalah manusia-manusia yang menjadi sumber masalah, tetapi Rasulullah SAW mendidik dan membimbing mereka dengan tuntunan Islam, hingga kemudian mereka menjadi pribadi-pribadi mulia yang merubah wajah dunia.

Tusop menyampaikan; Hari ini banyak dari anak-anak muda yang jauh dari dakwah. Mereka ingin kita nasehati di Masjid? Masalahnya mereka tidak hadir ke masjid. Ingin dibimbing lewat majelis ta'lim? Mereka malu untuk ikut majelis. Tetapi mereka juga umatnya Rasulullah. Mereka juga insan yang butuh sentuhan dakwah. Malah mereka yang lebih patut menjadi sasaran utama untuk didakwahkan.

Kalau dakwah kita hanya sebatas di mimbar masjid dan di majelis taklim, mereka tidak tersentuh, mereka akan celaka.

Diriwayatkan dalam hadis;

 كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ

Artinya: “Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka” (HR Al-Baihaqi dari Abu Darda Radhiyallahu ‘Anhu).

Orang-orang yang hari ini tidak tersentuh dakwah, mereka adalah golongan kelima, yang masuk dalam kategori halikin (orang-orang yang celaka). Apakah mereka harus dibiarkan? Tentu saja tidak. Kita harus jemput mereka. Kita harus dekati mereka. Setidaknya mereka tidak lagi masuk dalam golongan halikin, tetapi sudah masuk dalam golongan muhibbin (pecinta ilmu). Lalu kemudian kita berupaya agar mereka masuk dalam golongan mustami'in (mau mendengar ilmu) dan seterusnya.

Begitulah beberapa nasehat dan ungkapan cinta Ayah di Jeunieb (Tusop) yang sering kami dengar, baik melalui ceramah, atau dalam pertemuan secara pribadi. Jiwa beliau dipenuhi dengan rasa cinta yang begitu mendalam kepada umat Muhammad yang belum tersentuh dakwah.

Inilah alasannya kenapa Tusop menginisiasi program TKD (Training Kader Dakwah). Beliau mencoba merangkul dan mendekati anak-anak muda di kampung yang berjarak dengan majelis dan masjid, siapa tau lewat pola training mereka bisa dirangkul. Tidak muluk-muluk misinya lewat TKD ini, minimal menyelamatkan mereka yang dulunya berada dalam golongan halikin, diangkat untuk masuk dalam golongan muhibbin. Untung-untung bisa jadi mustami'in atau bahkan muta'allimin. 

Allah... Allah...  🥰
Sungguh mulia misimu Wahai Sang Guru!

Kepergianmu adalah kehilangan bagi kami,
dan bagi Aceh seluruhnya. 💔

Allah yarhamukum Ya Syaikhana...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di antara bentuk didikan Imam Taqiyuddin As-Subki kepada keluarganya

HATI².. MUSIBAH SANTRI

CARA MENCAPAI KETENANGAN HIDUP Syekh abdul qadir al Jailani