Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Kisah Nyata Inspiratif tentang Dokter Agus Thosin di Bandung

Gambar
Kisah Nyata Inspiratif tentang Dokter Agus Thosin di Bandung Kisah yang akan merubah cara pandang kita terhadap rasa sakit Sejak pulang dari i'tikaf di masjid selama tiga hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yg berbeda. Sedikit bicaranya Allah, sedikit bicaranya Rasulullah. Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Rupanya, pengalaman i'tikaf dan belajar di masjid betul2 berkesan baginya. Ada semangat baru. Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat dengan kalimat yg dibicarakan amir jamaah. "Obat tdk dpt menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah. Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah. Sedang Allah menyembuhkan, tdk berhajat melalui obat. Allah bisa menyembuhkan dgn obat atau bahkan tanpa obat. Yang menyembuhkan bukanlah obat, yg menyembuhkan adalah Allah." Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tak punya upa...

5 logika yang wajib kamu pake apabila cintamu ditolak

Gambar
 5 logika yang wajib kamu pake apabila cintamu ditolak "DENGARKAN AKU BAIK-BAIK!" Penolakan itu BUKAN AKHIR dari dunia. Itu adalah TES AKAL, bukan sekadar luka hati. Kalau kau merasa hancur, itu karena logikamu sedang tertidur. Bangunkan dia! STRATEGI LOGIKA MENGHADAPI PENOLAKAN CINTA: 1. Pisahkan Fakta dari Emosi Penolakan adalah fakta objektif, sedih adalah reaksi emosional. Kuasai pikiranmu, bukan sebaliknya. > "Dia menolak aku" itu FAKTA. "Aku tidak layak dicintai" itu DUGAAN. Potong DUGAAN itu! 2. Gunakan Prinsip Kontinjensi Dalam logika, sesuatu yang tidak mesti terjadi, bukan sesuatu yang buruk. Dia tidak memilihmu? Maka itu adalah bentuk ikhtiar Tuhan agar engkau tidak terikat pada cinta yang menyesatkan. > Kau ingin dia. Tapi Tuhan tahu: dia mungkin akan jadi racun bagi pertumbuhan akalmu. 3. Evaluasi Tujuan Cinta Apakah engkau mencintainya karena raga, rasa, atau ruh? > Kalau karena raga: itu akan lapuk. Kalau karena rasa: itu fana. Tapi...