SUDAH TINGGALKAN DOSA !?
Al-Hafizd Ibnu Hajar Al Ashqalani di dalam kitab Fath Al Baari mengutip sebuah atsar dari Imam Al Hasan Al Bashri bahwa ada empat rombongan tamu yang datang secara terpisah kepada beliau untuk meminta nasihat.
Tamu yang pertama datang mengeluhkan tentang masa paceklik yang terjadi di daerahnya dan sudah meresahkan masyarakat. Lalu, beliau berpesan kepada tamunya itu untuk beristighfar kepada Allah SWT.
Selang beberapa saat, Imam Al Bashri kedatangan tamu kedua. Tamunya menyampaikan keinginan agar dapat terbebas dari kefakiran atau kemiskinan yang melilit keluarganya. Kepada tamu ini, beliau memberikan nasihat untuk senantiasa beristighfar kepada Allah SWT.
Beberapa waktu kemudian, datang lagi tamu berikutnya yang menyampaikan keluh kesah bahwa di sekitar tempat tinggalnya sedang terjadi kekeringan disebabkan tidak turunnya hujan. Kembali, Imam Al Bashri menyampaikan petuah padat kepada tamunya untuk memperbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Tidak lama setelah tamunya yang ketiga meninggalkan kediaman Imam Al-Bashri, beliau kembali kedatangan tamu. Tamunya yang keempat ini menyampaikan harapan yang sudah lama mereka dambakan, yaitu ingin memiliki keturunan dari pernikahan yang telah mereka jalani. Dan, ungkapan singkat yang disampaikan beliau adalah perbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Tanpa disengaja, keempat rombongan tamu itu bertemu di suatu tempat dan saling menceritakan keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama, lantas muncul persepsi bahwa sang imam menggeneralisasi seluruh permasalahan dengan memberikan satu jawaban. Dengan sedikit emosi, mereka bersepakat kembali ke kediaman sang imam guna meminta penjelasan.
Sesampainya di rumah Imam Al Bashri, mereka dipersilakan masuk. Setelah mendengarkan kembali keluhan tamunya, sang imam mengajak mereka menyimak QS Nuh [71] ayat 10-12. “Maka, aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan, Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”
Setelah mendengarkan kalam Ilahi itu, barulah mereka tersadar bahwa nasihat sang imam bukan asal-asalan seperti dugaan sebagian mereka. Dengan perasaan malu, mereka pun akhirnya meninggalkan rumah beliau.
Salafus sholeh رحمه الله berkata :
"Pengaruh seorang yang meninggalkan dosa dan maksiat di antaranya adalah :
- mendapat solusi dlm setiap masalah...
- mudah memperoleh rezeki lewat jalan yang tidak disangka-sangka...
- diberi kemudahan memperoleh ilmu...
- doanya cepat dikabulkan Allah...
- dijauhkan dari syaitan jin & manusia...
- dunia itu terasa kecil di hatinya, dan akhirat terasa begitu besar baginya...
- merasakan manisnya ketaatan kepada Allah..."
Sudahkah mudah mendapatkan jalan keluar pada setiap permasalahan...!?
Sudahkah mudah memperoleh rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka...!?
Sudahkah diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu yang bermanfaat...!?
Sudahkah merasa ringan, gampang dan mudah untuk taat kepada Allah Ta'ala...!?
Sudahkah dunia ini terasa begitu kecil & akhirat terasa begitu besar di hati ini...!?
Sudahkah merasakan manisnya ketaatan kepada Rabbmu Allah 'Azza wa Jalla...!?
Apabila pada perkara di atas belum juga dirasakan, bisa jadi itu pertanda bahwa hakikatnya kita "BELUM" dianggap telah meninggalkan maksiat dan dosa...
Semoga Allah senantiasa membukakan pintu ampunan dan tobatnya untuk kita semua….
Komentar
Posting Komentar