السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

▶️BALEE BEUT SOSMED (BBS) 🧕

📒FIQH UMUM

------------------------------------------------------------------------

⏺️Pertanyaan :

Apa hukum wanita memberi salam terhadap laki-laki, apakah wajib menjawabnya, begitu juga sebaliknya? 

⏺️Jawaban :

Dikaitkan akan tidak wajibnya menjawab salam dengan 4 perkara yaitu keadaan wanita sendiri, disyahwatkan, keadaan laki-laki sendiri, dan adanya mahram antara keduanya

Maka jika ternafi salah satu dari 4 perkara tersebut wajib lah menjawab salam, sehingga jika yang menerima salam adalah beberapa wanita maka wajib bagi mereka menjawab salam sekalipun yang memberi salam seorang lelaki, dan jika wanita tidak tidak di syahwatkan seperti wanita yang sudah tua misalnya, maka wajib baginya menjawab salam dari laki-laki dan wajib bagi laki-laki menjawab salamnya. Begitu pula wajib menjawab salam bagi wanita dan yang ada mahram antara keduanya jika yang memberi salam adalah jamaah laki-laki. 

Disunatkan bagi wanita untuk memberi salam bersama sebagian mereka atau selain meraka kecuali kepada para laki-laki ajnabi baik sendiri atau tidak, maka haram bagi meraka wanita memberi salam atau menjawab salam jika ditakutkan akan fitnah, namun bagi lelaki dimakruhkan menjawab atau memberi salam atas mereka. Walaupun demikian, tidak dimakruhkan salam jamaah yang banyak dari laki-laki atas wanita jika tidak ditakutkan fitnah, dan tidak dimakruhkan memberi salam atau menjawab salam atas jamaah wanita dan wanita tua karena ternafi fitnah bahkan disunatkan memulai salam dari mereka wanita atas selain meraka begitu juga sebaliknya dan wajib jawab salam seperti demikian. 

Dan soal memberi salam dan menjawab salam lewat SMS, WA, dan lainnya ada sebagian guru kami mengatakan sama hukumnya seperti memberi salam seperti biasa dengan pijakan matan kitab : 

القلم احد اللسانين

"Tulisan itu salah satu dari dua lisan"

Karena manusia mengibaratkan isi hatinya dengan tulisannya itu sama seperti mengibaratkan isi hatinya dengan ungkapannya

Referensi :

📖Syekh sulaiman al Jamal, hasyiah Jamal 'ala fathul wahhab jil 5 hal 187-188

فَقَدْ قُيِّدَ عَدَمُ وُجُوبِ الرَّدِّ بِأَرْبَعَةِ قُيُودٍ كَوْنُ الْأُنْثَى مُنْفَرِدَةً وَكَوْنُهَا مُشْتَهَاةً وَكَوْنُ الْآخَرِ رَجُلًا مُنْفَرِدًا وَعَدَمُ الْمَحْرَمِيَّةِ وَنَحْوِهَا بَيْنَهُمَا وَمُحْتَرَزُ الْقُيُودِ الْأَرْبَعَةِ يُعْلَمُ مِنْ عِبَارَةِ الرَّوْضِ وَشَرْحِهِ مُحَصِّلُهُ أَنَّهُ مَتَى انْتَفَى قَيْدٌ مِنْ الْأَرْبَعَةِ كَانَ الرَّدُّ وَاجِبًا فَإِنْ كَانَ الْمُسَلَّمُ عَلَيْهِ نِسْوَةً وَجَبَ عَلَيْهِنَّ الرَّدُّ كِفَايَةً وَلَوْ كَانَ الْمُسْلِمُ رَجُلًا وَاحِدًا وَإِنْ لَمْ تَكُنْ مُشْتَهَاةً وَجَبَ الرَّدُّ مِنْهَا وَعَلَيْهَا وَإِذَا كَانَ الْمُسْلِمُ رِجَالًا مُتَعَدِّدِينَ وَلَوْ عَلَى امْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ وَجَبَ الرَّدُّ وَإِذَا كَانَ هُنَاكَ مَحْرَمِيَّةٌ أَوْ نَحْوُهَا وَجَبَ الرَّدُّ وَكَذَلِكَ إذَا اتَّفَقَ الْجِنْسُ وَهَذَا فِي الْمَعْنَى قَيْدٌ خَامِسٌ فَإِنْ كَانَ الْمُسَلِّمُ وَالْمُسَلَّمُ عَلَيْهِ نِسْوَةً فَيَجِبُ الرَّدُّ وَنَصُّ عِبَارَةِ الرَّوْضِ وَشَرْحِهِ.

(فَرْعٌ) يُسَنُّ السَّلَامُ لِلنِّسَاءِ مَعَ بَعْضِهِنَّ وَغَيْرِهِنَّ إلَّا مَعَ الرِّجَالِ الْأَجَانِبِ أَفْرَادًا وَجَمْعًا فَيَحْرُمُ مِنْ الشَّابَّةِ ابْتِدَاءً وَرَدًّا خَوْفَ الْفِتْنَةِ وَيُكْرَهَانِ أَيْ ابْتِدَاءُ السَّلَامِ وَرَدُّهُ عَلَيْهَا نَعَمْ وَلَا يُكْرَهُ سَلَامُ الْجَمْعِ الْكَثِيرِ مِنْ الرِّجَالِ عَلَيْهَا إنْ لَمْ تَخَفْ الْفِتْنَةَ ذَكَرَهُ فِي الْأَذْكَارِ لَا عَلَى جَمْعِ النِّسْوَةِ أَوْ عَجُوزٍ أَيْ لَا يُكْرَهُ ابْتِدَاءُ السَّلَامِ وَرَدُّهُ عَلَيْهِنَّ لِانْتِفَاءِ خَوْفِ الْفِتْنَةِ بَلْ يُنْدَبُ الِابْتِدَاءُ بِهِ مِنْهُنَّ عَلَى غَيْرِهِنَّ وَعَكْسُهُ وَيَجِبُ الرَّدُّ كَذَلِكَ انْتَهَتْ.

📖Imam Nawawi, al majmu' syarah al muhazzab jil 17 hal 119

فوجهه أن الانسان يعبر عما في نفسه بكتابته كما يعبر عنه بلسانه، ولهذا قيل: القلم أحد اللسانين

والله اعلم

Pemateri : 

AL ALIM AL FAQIH  GUREE SULTAN AL FAQIR


۞ GRUB KAJIAN KITAB KURNING ۞ 

https://t.me/kajian_kitab_kuning

۞ MUBAHASAH KITAB KUNING ۞
 
https://t.me/mubahasah_kitab_kuning

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di antara bentuk didikan Imam Taqiyuddin As-Subki kepada keluarganya

HATI².. MUSIBAH SANTRI

HILANGNYA KEBERKAHAN ILMU ANAK, KARENA PRILAKU BURUK ORANG TUA TERHADAP GURUNYA