*🖋️ BIJAKSANA MENILAI KESUNNAHAN PUASA PADA BULAN RAJAB*

*📝 Oleh : Ahmad Fahmi Mubarok*
*🗓️ 10 Januari, 2024*

Berpuasa pada bulan Rajab itu pada dasarnya adalah sunnah dengan berpijak pada hadits-hadits yang shohih. Jadi kalau mau melakukan puasa, cukup bijaksana jika yang menjadi sandaran adalah hadits-hadits shohih, atau hasan, atau bisa juga dhoif untuk sekedar fadhilah amal. Oleh karena itu jangan tertipu dengan banyaknya beredar hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan berpuasa pada bulan Rajab semisal akan mendapatkan pahala sekian atau sekian. Semuanya itu bersumber dari hadits-hadits palsu, dan merupakan sebuah perbuatan dosa jika kita menyebarkan hadits-hadits palsu. Karena dengan demikian berarti kita sudah menyebarkan kebohongan atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 

Berikut ini salah satu hadits shohih mengenai puasa sunnah pada bulan Rajab yang diriwayatkan dari Utsman bin Hakim radhiyallahu 'anhu ia berkata :

*سألت سعيد بن جبير عن صيام رجب، فقال: أخبرني ابن عباس أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم*

“Aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair terkait puasa (Rasulullah pada bulan) Rajab, kemudian ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah berpuasa (pada bulan Rajab) hingga kami mengira kalau beliau tidak berbuka (maksudnya Rasulullah banyak melakukan puasa pada bulan Rajab). Dan beliau berbuka hingga kami mengira kalau beliau tidak berpuasa (maksudnya Rasulullah banyak tidak melakukan puasa pada bulan Rajab)” (HR. Abu Daud : 2075 & Muslim : 1157)

Al-Imam Nawawi rahimahullah mengomentari hadits diatas :

*الظاهر أن مراد سعيد بن جبير بهذا الاستدلال أنه لا نهي عنه ولا ندب فيه لعينه بل له حكم باقي الشهور، ولم يثبت في صوم رجب نهي ولا ندب لعينه ولكن أصل الصوم مندوب إليه وفي سنن أبي داود أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ندب إلى الصوم من الأشهر الحرم ورجب أحدها والله أعلم*

“Secara dzohir bahwasanya maksud dari Sa'id bin Jubair beristidlal dengan (hadits) ini (untuk menegaskan) bahwa tidak ada larangan dan tidak ada pula anjuran secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab, akan tetapi hukumnya sama seperti puasa pada bulan-bulan yang lain. Dan tidak tsabit (maksudnya tidak shohih dalil-dalil) tentang larangan berpuasa pada bulan Rajab, kemudian tidak tsabit pula (dalil-dalil) untuk mengkhususkan berpuasa pada bulan tersebut, hanya saja pada dasarnya berpuasa itu memang sesuatu yang dianjurkan. Didalam sunan Abu Daud disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan untuk berpuasa pada bulan-bulan haram dan Rajab itu merupakan salah satu bulan haram, wallahu a'lam” (Al-Minhaj Syarah Shohih Muslim : 8/225)

Kemudian, berikut ini keterangan terkait hukum melakukan puasa pada bulan Rajab berdasarkan keterangan para ulama madzhab empat :

*▪️ MADZHAB HANAFI*

*المرغوبات من الصيام أنواع أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء*

“Puasa yang disunnahkan itu bermacam-macam seperti halnya puasa muharram, puasa rajab, puasa sya'ban, dan puasa asyuro” (Fatawa Al-Hindiyah : 1/202)

*▪️ MADZHAB MALIKI*

*يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم، ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم*

“Disunnahkan berpuasa pada bulan muharram, (yaitu) bulan haram pertama. Dan juga bulan rajab, (yaitu) bulan yang menyendiri dari bulan haram” (Mukhtashar Khalil : 2/241)

*▪️ MADZHAB SYAFI'I*

*ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم، وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب، وأفضلها المحرم*

“Dan diantara puasa yang disunnahkan adalah puasa pada bulan-bulan haram yaitu dzulqa'dah, dzulhijjah, muharram dan rajab. Dan yang paling utamanya adalah muharram” (Majmu' Syarah Muhadzdzab : 6/439)

*▪️ MADZHAB HAMBALI*

*ويكره إفراد رجب بالصوم، قال أحمد بن حنبل: وإن صامه رجل أفطر فيه يوما أو أياما بقدر ما لا يصومه كله، قال أحمد بن حنبل: من كان يصوم السنة صامه، وإلا فلا يصومه متواليا، يفطر فيه ولا يشبهه برمضان*

“Dimakruhkan mengkhususkan bulan rajab dengan berpuasa. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Jika seseorang berpuasa (pada bulan rajab), maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari dengan tidak berpuasa penuh seluruhnya (dalam satu bulan). Imam Ahmad bin Hanbal kembali berkata: Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula dibulan rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa rajab terus menerus, ia berbuka didalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan ramadhan” (Al-Mughni : 3/53)

Dan sebagai penutup, ini keterangan dari imam Ibnu Hajar Al-Asqalani untuk mengcounter hadits-hadits palsu yang banyak beredar disosial media terkait keutamaan-keutamaan pada bulan Rajab :

*لم يرد في فضل شهر رجب، ولا في صيامه، ولا في صيام شيء منه معين، ولا في قيام ليلة*

“Tidak ada dalil shohih (yang bisa dijadikan sandaran) terkait keutamaan pada bulan rajab. Tidak pula puasanya (maksudnya puasa khusus sekian hari), tidak pula puasa tertentu dari bulan rajab (maksudnya kalau puasa sekian hari akan mendapatkan pahala sekian atau sekian), dan tidak pula sholat malamnya” (Tabyinul 'Ajab : 6)

Demikianlah, semoga bermanfaat.

*والله أعلم بالـصـواب*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di antara bentuk didikan Imam Taqiyuddin As-Subki kepada keluarganya

HATI².. MUSIBAH SANTRI

HILANGNYA KEBERKAHAN ILMU ANAK, KARENA PRILAKU BURUK ORANG TUA TERHADAP GURUNYA